Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing, Jakarta Utara berinisial P (19) ditemukan tewas di kampusnya pada Jumat (3/5/2024). Kabar ini dibenarkan oleh Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragi. "Ya, benar (ada mahasiswa meninggal)," kata Fernando.

Fernando menuturkan, polisi telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di STIP Cilincing. "Kita sedang melakukan olah TKP nih," katanya. Kini, jenazah mahasiswa tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.

Fakta Mahasiswa STIP Tewas Usai Dianiaya Senior, Ketua STIP Jakarta Bantah Perpeloncoan Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all Berita Lengkap Kasus Tewasnya Mahasiswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 138 139 140 Evaluasi, Kurikulum Merdeka: Tema 2 Kemajemukan Halaman all Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior: Upaya Penyelamatan Berujung Kematian Korban Bersandar di Peti Jenazah, Isak Tangis Ibu Putu Satria Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Kasus Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Ibunda Pelaku Pingsan, Kondisi Rumahnya Senyap Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 131 132 133 134 135 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Rajin Berlatih Halaman all Sosok yang diduga menganiaya P adalah seniornya yang merupakan mahasiswa tingkat 2 STIP Cilincing.

Gidion mengatakan penganiayaan diduga dilakukan di toilet pria yang berada di dekat salah satu kelas. Lalu, dia menyebut usai diduga dianiaya, tubuh P dikatakan olehnya terekam CCTV dibopong ke klinik. "Saya rasa CCTV cukup clear untuk menceritakan rangkaian peristiwa itu, karena kegiatan ada di kamar mandi, ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga, ini kegiatan perorangan mereka, jadi tidak dilakukan secara terstruktur ataupun kurikulum ya," jelasnya.

Namun, sesampainya di klinik, Gidion menuturkan bahwa P dinyatakan meninggal dunia. "Pada saat diperiksa oleh klinik kesehatan sekolah setempat sudah tidak dalam kondisi tidak bernadi." "Nadinya sudah berhenti dan mungkin tanda tanda hilangnya nyawa," katanya.

Kini, kata Gidion, sudah ada 10 saksi yang telah diperiksa di mana mereka adalah sesama taruna di STIP. "Sambil berjalan, kami juga sudah memeriksa 10 orang lebih untuk menceritakan peristiwa kejadiannya seperti apa," kata Gidion. Dikutip dari Kompas.com , Gidion menuturkan bahwa ada luka lebam di ulu hati korban.

Dia menuturkan bahwa luka lebam itu bukan akibat dari pukulan benda tumpul. "Ada luka lebam bekas kekerasan di bagian sekitar ulu hati. Bukan benda tumpul tapi luka tumpul," kata Gidion. Namun, meski sudah diketahui ada luka lebam, Gidion menuturkan pihaknya belum bisa memastikan penyebab tewasnya korban.

Sehingga, dia menegaskan agar kepastian penyebab tewasnya P diketahui, maka jasad korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan visum. Terpisah, Kepala RS Polri, Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengungkapkan bahwa pihaknya belum melakukan visum terhadap jasad P. Dia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu surat permintaan visum (SPV).

"Kami masih menunggu surat permintaan visum (SPV) tertulis dari penyidik sebagai prosedur baku pemeriksaan kami," ujar Hariyanto. Dia menuturkan, jasad P tiba di RS Polri sekira pukul 17.23 WIB dan kini berada di ruangan Instalasi Forensik.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *